Judul Buku
: Sequence
Penulis
: Shita Hapsari
Penerbit
: PT Bentang Pustaka
Tebal : 250 halaman
Bentang
Pustaka kembali menerbitkan sebuah novel bergenre cerita remaja. Kali ini karya
tersebut ditulis oleh Shinta Hapsari. Dia adalah peserta yang menjuarai Lomba
Novel “Wanita Dalam Cerita”. Beliau lahir di Yogyakarta pada 1981. Setelah
menyelesaikan pendidikannya dijurusan Arsitektur Universitas Gajah Mada, shita
sempat bekerja di Bali kemudian Jakarta sebagai arsitek dan desainer interior.
Untuk menyalurkan hobi menulisnya, Shita pernah menjadi kontributor lepas
majalah interior IDEA selama dua periode singkat ditahun 2009 dan 2010. Shita
telah berangan-angan menjadi penulis sejak bangku sekoloah dasar, hingga
akhirnya cita-cita itu tercapai setelah dua puluh tahun. Sequence merupakan
novel fiksi pertamanya yang diterbitkan. Kini Shita menetap di Amerika Serikat
bersama suaminya dan terus menulis sebagai rutinitasnya.
Novel
ini menceritakan tentang tiga perempuan yang memiliki kesibukan tersendiri,
namun ketiganya memiliki kisah hidup yang cukup rumit. Kisah ketiga perempuan
ini menguntai menjadi sebuah cerita yang memiliki ketertarikan satu sama lain.
Klarissa, seorang perempuan yang ditemui diawal cerita merupakan seorang
karyawan yang bekerja di sebuah kantor milik Ine. Bukan ini keinginan Klarissa,
ia hanya ingin menjadi guru bagi anak-anak autis dan ia memiliki hubungan yang
berjalan begitu saja dengan kekasihnya, Tedy.
Ine,
memiliki kedudukan penting kantor tempat Klarissa bekerja. Ia memiliki anak
yang cantik dan pintar, serta memiliki uang untuk menunjang penampilan. Tapi
itu semua terasa tidak penting lagi baginya, kisah rumah tangga dan cinta yang
sedang menjadi masalah yang sangat rumit baginya. Hadirnya hati yang lain
membuat dirinya jatuh terperosok ketika merasakan cinta pada seorang lelaki
yang ternyata juga ialah kekasih anaknya.
Yuni,
office girl di kantor Ine. Ia adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang
terpaksa harus giat bekerja siang dan malam sebagai bawahan. Semua ini ia
lakukan demi masa depan anaknya yang mempunyai “kelebihan”. Yuni tidak tahu apa
yang harus ia lakukan demi masa depan anaknya, yang ia tahu hanyalah bagaimana
caranya membuat anaknya bahagia.
Keunggulan dari
novel sequence ini adalah Naskah pilihan dalam Lomba Novel “Wanita dalam
cerita” atau Novel Populer pada Tahun 2012. Alur ceritanya unik dan menarik
karena alur yang digunakan adalah alur maju. Ditulis dengan gaya bahasa yang
bagus, rapi, menarik, serta enak untuk dibaca.
Kekurangan novel ini adalah jalan cerita yang awalnya membingungkan dan
akhir cerita yang menurut saya belum tuntas sehingga saya merasa tidak puas
akan ceritanya.
Saran untuk pembaca, agar lebih memperhatikan dunia anak autisme. Serta bagi
para perempuan agar tidak memiliki kisah hidup seperti itu.
0 Response to "Resensi Novel SEQUENCE karya Shinta Hapsari"
Post a Comment